UANG ADALAH MUSUH ROHANI TERBESAR
Dalam pencobaan di padang gurun, iblis mencobai Yesus
sebanyak 3 kali. Tetapi setiap kali iblis mencobai Yesus,
Yesus selalu berkata: “Ada tertulis”. Maka iblis pun
tidak berkuasa atas Yesus. Yang sangat menarik untuk
diperhatikan adalah saat pencobaan yang ketiga, di mana
hal ini sangat berkaitan dengan kerajaan dunia dengan
kemegahannya yang diperhadapkan pada Yesus.
Dalam Matius 4:1-11 tertulis bahwa kerajaan dunia selalu
berkaitan dengan kekuasaan, kemegahan, kekayaan, harta
atau uang.
Secara rohani memang iblis adalah musuh orang Kristen,
namun dalam praktiknya, iblis memakai uang sebagai
senjata yang ampuh untuk menjerat dan melumpuhkan orang
percaya agar mereka tidak dapat bertumbuh dengan sehat
sesuai dengan kehendak Allah. Itu sebabnya Yesus
mengatakan:
“Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena
jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan
mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang
seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak
dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius
6:24)
Mamon berasal dari bahasa Aram “mamona” yang secara umum
berarti kekayaan atau keuntungan. Dalam pemakaiannya
mengacu kepada harta atau uang. Seseorang tidak dapat
mengabdi kepada Tuhan dan kepada Mamon, artinya tidak
dapat dalam waktu bersamaan sungguh-sungguh mengasihi
Tuhan dan melayani Dia, tetapi juga mengabdi kepada uang.
MENGABDI KEPADA UANG
Mengabdi kepada uang berarti:
• Uang yang menjadi nomor satu dan menjadi tujuan
hidupnya
• Uang menjadi sumber ketenangan dan kebahagiaan dalam
hidupnya
• Uang dijadikan ukuran untuk menilai seseorang
• Uang banyak sukacita besar, uang sedikit sukacita
dapat hilang
• Uang dikejar walaupun dengan berbagai cara yang tidak
benar
• Uang menjadi tujuan utama yang melebihi kebenaran
Seseorang yang sangat mengasihi Tuhan, masih dapat
tergoda untuk jatuh dalam dosa uang, bilamana tidak
dilawan. Jika demikian apakah uang itu jahat, sehingga
banyak orang dapat tergoda, bahkan jatuh? Pada dasarnya
uang tidak jahat, tetapi iblis memakai uang untuk
memanipulasi banyak orang percaya, sehingga jatuh dalam
dosa.
Paulus dalam I Tim 6:10 berkata: “Karena akar segala
kejahatan ialah cinta akan uang.”
BAGAIMANA SIKAP KITA TERHADAP UANG?
Sistem keuangan/perekonomian Kerajaan Allah berbeda
sekali dengan sistem dunia ini. Dalam perekonomian Allah
yang ditekankan adalah nilai dan prinsip. Ketika hidup
kita berpadanan dengan nilai dan prinsip Allah, kita
akan mengalami sukses dalam berbagai bidang. Dalam
ekonomi Allah, yang menjadi ukuran kesuksesan kita
adalah bagaimana sistem nilai kita mengikuti
prinsip-prinsip Allah. Ketika kita berhasil menerapkan
prinsip-prinsip ekonomi Kerajaan Allah, kita akan menuai
keuntungan pada masa kini dan masa kekekalan.
UANG ADALAH MUSUH TERBESAR ORANG KRISTEN
1. Sikap Tentang Uang Berdampak Besar Terhadap
Kerohanian
“Tunjukkanlah kepada saya bagaimana Anda mengelola uang,
maka saya akan beritahukan kepada Anda bagaimana sikap
Anda kepada Tuhan.” (Billy Graham)
Yesus mengajar: “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara
kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan
barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia
tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi,
jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak
jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta
yang sesungguhnya?” Lukas 16:10-11
Bilamana kita mengelola uang kita sesuai dengan nilai
dan prinsip Allah, maka kita akan bertumbuh semakin
intim dengan Allah, tetapi bila dikelola dengan cara
dunia, maka kehidupan kita akan hancur.
2. Mamon Adalah Saingan Terberat Tuhan Dalam Hidup Kita
Siapakah yang terutama kita ijinkan memerintah dalam
hati kita? Yesus menekankan kita, harus memilih.
“Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena
jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan
mengasihi yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada
Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24)
3. Sebagian Besar Kehidupan Berhubungan Dengan Uang
Dalam Alkitab ada lebih 2.350 ayat tentang uang dan
penggunaannya. Tuhan banyak berbicara tentang uang,
karena sebagian besar kehidupan kita berhubungan dengan
penggunaan uang. Sepanjang bulan, bahkan tahun, seberapa
banyak waktu kita gunakan untuk menghasilkan uang
melalui pekerjaan, membuat keputusan-keputusan tentang
cara menggunakan uang, melakukan investasi, menabur,
mendukung pekerjaan Tuhan, dll.
4. Daya Tarik Dunia Sangat Kuat
Daya tarik dunia yang sangat kuat saat ini ialah
menyangkut keinginan daging, keinginan mata dan
keangkuhan hidup, semuanya menjurus ke arah hedonisme.
Untuk dapat menikmati semuanya itu tentu dibutuhkan uang
yang banyak.
SIKAP YANG BENAR TENTANG UANG
1. Uang Adalah Titipan Dari Tuhan
Kita bukan pemilik, tetapi hanya sebagai pengelola. (Ayub
1:21)
2. Mensyukuri Setiap Berkat Dari Tuhan
Berapapun jumlah yang Tuhan berikan bila diterima dengan
hati yang bersyukur, dapat menikmati dengan penuh
sukacita. Sebalikya, walaupun memiliki jumlah uang yang
besar, bila tidak disertai ucapan syukur, selalu merasa
kurang dan tidak pernah puas. (1 Tim 6:6, Ibr 13:5)
3. Menghindari Rasa Iri Hati
Rasa iri muncul karena membanding-bandingkan diri
sendiri dengan orang lain. Setiap pribadi diberkati
Tuhan sesuai dengan porsi dan takaran Tuhan. (Mzm
37:3-5)
4. Menentukan Gaya Hidup Sesuai Berkat
Tentukanlah gaya hidup sesuai dengan berkat yang Tuhan
berikan. Karena nilai hidup seseorang bukan tergantung
kepada penampilannya. Tetapi karena manusia diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah. (Kej 1:26)
5. Minta Tuntunan Allah Dalam Mengelola Uang
Bila Allah yang menuntun pengelolaan keuangan, pasti
tidak ada yang akan digunakan untuk hal yang sia-sia,
seperti rokok, alkohol, dll.
6. Berusaha Hidup Sederhana
“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah
dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah
berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau
dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibr
13:5)
Artinya mensyukuri apa yang ada, bukan yang akan ada.
Mengatur pengeluaran sesuai dengan uang yang ada.
Mengelola gaya hidup sesuai dengan berkat yang ada.
7. Kekayaan Tanpa Kendali Allah Akan Berakhir Dengan
Sia-sia
Memiliki uang yang banyak tanpa kendali Allah justru
lebih berbahaya. Sebab dengan memiliki banyak uang, kita
dapat melakukan berbagai hal; bahkan juga hal-hal yang
menentang kehendak Allah. Dengan uang yang banyak
keinginan daging dapat dipuaskan dengan berbagai cara
bahkan di berbagai belahan bumi ini. (Pkh 12:8, Mrk
8:36)
8. Tidak Hidup Serupa Dengan Dunia
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Rm 12:2)
Bagi dunia ini, jumlah uang yang banyak merupakan ukuran
kesuksesan. Tetapi kesuksesan bagi Allah ialah mengerti
kehendak Allah dan melakukannya. Itulah kesuksesan
sejati.
9. Mendisiplinkan Diri Untuk Memberi
Secara natural, pada umumnya setiap orang lebih suka
menerima dari pada memberi. Namun untuk menghindari diri
dari cinta akan uang, kita harus belajar mendisiplinkan
diri untuk memberi secara teratur.
“… Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.” (Kis
20:35)
Bila kita dapat memberi, itu adalah hak istimewa yang
diberikan Tuhan. Karena itu, memberilah dengan penuh
sukacita; jangan dengan paksaan. (JS)