PILIH TUHAN ATAU MAMON?
Salah satu pesan yang Bapak Gembala kita sampaikan
mengenai Tahun Integritas adalah bahwa kita harus
mempelajari banyak dari Tuhan Yesus. Yesus adalah model
keteladanan utama kita dalam hal integritas. Jesus is
the Man of Integrity. Apa yang Tuhan Yesus lakukan,
perkatakan, bagaimana Dia berinteraksi dengan
orang-orang yang datang kepada-Nya, menjadi hal-hal yang
harus kita perhatikan, pelajari dan terapkan dalam
kehidupan kita.
Salah satu interaksi Yesus yang dicatat dalam Alkitab
adalah peristiwa yang tercatat dalam Matius 19:16-26, di
mana Yesus bercakap-cakap dengan seorang muda yang kaya
datang kepada-Nya. Lukas mencatat bahwa orang muda ini
juga seorang pemimpin. Jadi sosok yang bercakap-cakap
dengan Yesus ini adalah seorang pemimpin muda yang kaya.
(Lukas 18:18)
Orang muda kaya ini bertanya kepada Yesus; perbuatan
baik apa yang harus ia lakukan agar memperoleh hidup
yang kekal? (Matius 19:16). Pertanyaan semacam ini
diajukan oleh banyak orang dan adalah hal yang wajar
saja untuk menanyakan demikian. Namun dalam pertanyaan
ini terbetik suatu pemahaman yang perlu Tuhan Yesus
luruskan.
1. Keselamatan Hanya oleh Kristus Yesus
Yesus menjawab pertanyaan anak muda kaya ini dalam ayat
17 dengan ‘menegur’, bahwa bukan karena perbuatan
baik-lah seseorang memperoleh hidup kekal. Langkah
pertama untuk menerima keselamatan bukanlah dengan
perbuatan baik tetapi dengan menerima anugerah
keselamatan dari Allah melalui Kristus dengan iman.
Doktrin ini konsisten dengan apa yang Yesus ungkapkan
sendiri bahwa keselamatan adalah:
• karena percaya kepada-Nya (Yohanes 3:16),
• hanya melalui Dia (Yohanes 14:6), demikian juga para
rasul mengajar:
• tidak ada nama lain yang dapat menyelamatkan kita (Kisah
Para Rasul 4:12)
• keselamatan adalah anugerah Allah yang kita terima
dengan iman (Efesus 2:8-9)
Segala perbuatan baik yang dilakukan di luar Kristus
tidak akan membawa orang kepada kehidupan kekal.
Anugerah keselamatan yang kita terima dengan iman,
sejatinya akan nampak dalam perbuatan-perbuatan kita (Yakobus
2:14-26). Itulah sebabnya Yesus melanjutkan jawaban
kepada orang muda ini setelah menerangkan ‘Satu’, yaitu
diri-Nya, yang dapat memberi hidup kekal, dengan
menjelaskan bagaimana menjalankan hidup di muka bumi ini.
Yesus berkata:
“Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup,
turutilah segala perintah Allah.” Matius 19:17
Kata kuncinya adalah: segala perintah Allah (Eng.: keep
the commandments).
2. Pilihlah TUHAN dan Bukan Mamon agar Memiliki Hidup
Sangat menarik, orang muda kaya ini melanjutkan
pertanyaan kepada Yesus, perintah yang mana yang harus
dijalankan? Yesus menjawab dengan mengutip bagian dari
Hukum Moral, atau yang umum dikenal dengan nama 10
Perintah Allah. (Matius 19:18-20)
Mulai dari jawaban inilah terungkap bahwa untuk
mengklaim diri sebagai pribadi yang berintegritas, orang
percaya perlu menentukan sikap: memilih Tuhan atau Mamon.
Hukum Moral diberi TUHAN kepada Israel di Sinai. Dalam
kesepuluh hukum ini,
• empat aturan pertama mengatur interaksi manusia dengan
Tuhan (Keluaran 20:1-11) dan
• enam aturan mengatur interaksi manusia dengan
sesamanya (Keluaran 20:12-17)
Kita mengetahui bahwa keempat aturan pertama hanya bisa
benar-benar terjadi melalui dan di dalam Kristus, dengan
iman. (Matius 19:17)
Namun, bukan hanya hidup kekal yang harus kita
perhatikan, tetapi juga hidup keseharian kita di bumi.
Agar hidup kita di bumi terjalani dengan baik, kuncinya
adalah kita harus memperhatikan bagaimana kita
berinteraksi dengan sesama kita manusia, yaitu saling
mengasihi.
Enam aturan dalam Hukum Moral inilah yang Yesus kutip
dalam Matius 19:18-20 dan ditekankan di ayat 20 agar
kita saling mengasihi.
Orang muda kaya ini mengklaim bahwa dia sudah
menjalankan hukum moral ini, termasuk perihal aturan
interaksi dengan sesama. Namun entah dia lupa, tidak
sadar atau pura-pura tidak tahu, Yesus tidak menyebutkan
aturan terakhir dari hukum moral, yaitu jangan
menginginkan apapun yang dipunyai sesamamu manusia (bdk.
Keluaran 20:17). Orang muda kaya ini mengklaim bahwa dia
sudah jalankan semua hukum moral, lalu bertanya: "Perintah
yang mana lagi yang kurang?" (Matius 19:20). Jawab Yesus:
“Juallah segala milikmu, bagikan pada orang miskin, maka
engkau akan beroleh harta di sorga dan ikutlah Aku” (Matius
19:21). Orang muda ini meninggalkan Yesus dengan sedih
karena hartanya banyak (Matius 19:22). Artinya dia lebih
memilih untuk terikat dengan Mamon dari pada mengikuti
Yesus dan melakukan apa yang Yesus perintahkan.
Banyak orang mengira Yesus mengajarkan bahwa kekayaan
membuat orang tidak dapat masuk ke sorga. Bahkan
beberapa orang mungkin mengajarkan bahwa semakin miskin
semakin baik, dan semakin kaya semakin buruk. Tetapi ini
pemahaman yang salah, karena jika benar demikian, maka
segala janji TUHAN bahwa Ia akan memberkati kita,
memperluas daerah kita dan menyertai kita menjadi hal
yang kontradiktif.
Di sini Tuhan Yesus sedang menunjukkan bahwa orang muda
kaya ini ternyata sangat terikat dengan kekayaannya.
Seandainya orang muda ini melakukan apa yang TUHAN
perintahkan, pasti dia akan tetap sejahtera dan bahkan
tidak tertutup kemungkinan menjadi lebih kaya dalam
segala hal.
Pemiskinan seseorang bukanlah bagian dari rencana TUHAN
dalam kehidupan orang percaya yang taat pada-Nya. Hidup
di bumi bisa saja melewati fase-fase lembah kekelaman,
badai, pergumulan bahkan penganiayaan. Tetapi di dalam
Kristus kita menjadi kuat dan kaya untuk menanggung dan
menjalaninya (Filipi 4:10-13). Kekayaan yang TUHAN
berikan kepada orang yang benar-benar memilik integritas;
menuruti perintah-perintah-Nya, melampaui kekayaan
secara fisik yang umumnya dicari dan dipahami oleh
banyak orang.
Camkan ini: Orang yang hatinya terikat dengan kekayaan,
tidak mungkin dapat menjalankan kehidupanmya dengan
menempatkan TUHAN menjadi yang nomor satu dalam hidupnya,
dan tidak mungkin menjalankan perintah TUHAN untuk
mengasihi sesama manusia.
Tuhan Yesus mengingatkan bahwa orang percaya tidak dapat
memfokuskan diri pada TUHAN dan Mamon pada saat yang
bersamaan.
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi
ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar
serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di
sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya
dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di
mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Matius 6:19-21
“Tidak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan
mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang
seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak
dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Matius 6:24
Kekayaan yang kita hasilkan di atas muka bumi, haruslah
dihasilkan dan digunakan melalui cara-cara yang diatur
dan dikenan oleh Tuhan. Hanya dengan cara demikian, maka
kekayaan itu menjadi sesuatu yang berharga, bisa
dinikmati dan dapat diteruskan kepada generasi
berikutnya.
“Siapa mencintai uang tidak akan puas akan uang, dan
siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan
penghasilannya. Ini pun sia-sia. Ada kemalangan yang
menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang
disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri.
Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak
ada suatu pun padanya untuk anaknya.”
Pengkhotbah 5:9,12-13
Mengklaim diri kita ber-integritas: artinya mengikuti
perintah TUHAN dan mengasihi sesama. Itu akan tercermin
didalam cara kita menempatkan kekayaan dalam hidup kita.
Almarhum Pdt. Abraham Lalamentik pernah berkata: “Show
me how you handle your wealth and I’ll show you how
actually you care about other people.” (terj.: Tunjukkan
pada saya bagaimana kamu memperlakukan hartamu dan saya
tunjukkan padamu bagaimana sesungguhnya kamu peduli pada
orang lain).
EPILOGUE
Setelah mendengar percakapan Tuhan Yesus dengan orang
muda kaya tersebut dan pengajaran-pengajaran Yesus
tentang hal ini, rasul Petrus kemudian bertanya kepada
Yesus:
“Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut
Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”
Matius 19:27
Apakah yang akan kita peroleh dari kesetiaan kita
mengikut Yesus dan bukan mengikuti Mamon? Jawaban Yesus
kepada Petrus menjadi bagian kita juga:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu
penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di
takhta kemuliaan-Nya, kamu yang telah mengikut Aku, akan
duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi
kedua belas suku Israel.”
Matius 19:28
Kita yang mengikut Yesus dengan setia, akan mendapatkan
bagian kita dari pada-Nya dan bahkan memerintah
bersama-Nya. Pilihlah TUHAN dan bukan Mamon. (CS)