PENUAI
Orang yang Sudah Disucikan Hatinya
“supaya kamu tiada bercacat dan tidak bernoda, sebagai
anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah
angkatan yang jahat dan sesat ini,
sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti
bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman
kehidupan…”
Filipi 2:15-16a (TB2)
Ayat di atas mengajarkan kita untuk hidup bersih dan
suci sebagai anak-anak Tuhan di tengah-tengah lingkungan
masyarakat yang masih hidup dalam dosa, karena kalau
kita belum disucikan hatinya dan menjadi ciptaan baru
tentu tidak mungkin kita dapat menjadi penuai jiwa,
yakni mereka yang menyaksikan tentang hidup baru kepada
orang lain.
Tuhan Yesus berkata:
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena
itu mintalah kepada Tuan yang punya tuaian, supaya Ia
mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Lukas 10:2
Gereja harus berdoa supaya Tuhan mengirimkan
penuai-penuai yang siap yang sesuai dengan standar-Nya.
Maka dari itu firman Tuhan berkata:
"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala
manusia."
Matius 4:19
Kata ‘Kujadikan’ mengunakan kata Yunani ‘poieo’ artinya
to make ready, to prepare. Kata ini menunjukan bahwa
sebelum orang percaya diutus untuk ‘menjala manusia’
atau menuai jiwa, Tuhan Yesus akan memperlengkapi mereka
terlebih dahulu sampai mereka siap untuk sebuah misi
pelayanan yang akan datang. Dialah yang membuat mereka
memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan ini. Dia
memberi tugas, kuasa dan hikmat untuk memenangkan jiwa.
Inilah prinsip utama yang harus diketahui setiap penuai
jiwa. Ia harus dipenuhi dengan kuasa Allah, karena Tuhan
Yesus berkata:
“di luar Aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa”
Yohanes 15:5b
Itulah sebabnya Ia memerintahkan kepada murid-murid-Nya
supaya mereka jangan dulu berbuat apa-apa, melainkan
tunggu di Yerusalem sampai mereka menerima kuasa dari
sorga yaitu Roh Kudus yang dijanjikan Bapa. (Kisah Para
Rasul 1:8)
Ketika kita bertobat, lahir baru, dibaptis dan dipenuhi
oleh Roh Kudus, maka Roh Kudus akan menyucikan dan
memenuhi hati kita dengan kasih Allah sehingga oleh kita
Allah menyatakan cinta dan kuasa-Nya kepada jiwa yang
terhilang. Sebagai pengikut Kristus kita harus menjadi
cerminan kasih Kristus di dunia ini yang hatinya penuh
belas kasihan melihat orang- orang yang terhilang,
karena manusia memiliki jiwa yang abadi yang kelak akan
tinggal di sorga atau di neraka. Orang-orang yang
memiliki sikap hati demikianlah yang akan dipercayakan
Kristus untuk menuai jiwa-jiwa dan untuk membimbing
mereka kembali serupa dengan-Nya. (Roma 8:29)
Penuai yang sudah disucikan hatinya, akan:
1. Memiliki Hati Kristus
“Jadi, pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang
Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan,
Sebab, Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa."
Matius 9:13 (TB2)
Kerajaan Allah adalah kerajaan dimana suasana
kehidupannya penuh dengan belas kasihan. Dia datang dari
surga mulia dan menjadi manusia untuk menyatakan belas
kasihan Allah.
Panggilan kepada orang berdosa adalah bukti kasih yang
nyata kepada manusia. Dalam perumpamaan domba yang
hilang, dirham yang hilang, anak yang hilang (Lukas 15),
menceritakan bagaimana sesungguhnya Yesus mencari dan
memanggil orang-orang yang terhilang. Itu adalah
gambaran diri Allah yang nyata dalam kasih karunia Yesus
Kristus mencari, memanggil orang berdosa untuk kembali
dikasihi oleh Allah.
Hal ini bukan berarti Tuhan tidak mengasihi orang-orang
yang sudah hidup benar. Tetapi menyelamatkan orang yang
terhilang adalah hal yang terpenting sehingga Tuhan dan
seisi surga sama -sama bersukacita ketika seorang
berdosa bertobat, bukan mencari orang-orang yang mengaku
dirinya sudah benar.
Karunia Allah inilah yang bekerja di tengah-tengah
keadaan diri manusia yang apa adanya, penuh dengan
kekurangan dan cemar, namun diundang untuk kembali pada
Allah. Anugerah keselamatan yang kita terima bukan hanya
untuk mengampuni dosa tetapi juga menggerakkan kita
menjadi saksi-Nya. Ayat di atas mengajak kita untuk
merenungkan bagaimana kita melihat diri kita dan orang
lain yang butuh diselamatkan. Kita harus berdoa supaya
Roh Kudus memenuhi hati kita dengan kerinduan yang tulus
untuk membawa orang berdosa kepada keselamatan.
“Aku berhutang kepada orang Yunani, ,aupun kepada orang
bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun
kepada orang tidak terpelajar. Itulah sebabnya aku ingin
untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di
Roma.” Roma 1:14-15 (TB)
Saulus yang telah bertobat dan disucikan hatinya,
seorang yang giat dalam menganiaya pengikut Kristus,
menjadi rasul dan pemberita injil, merasa berhutang
kepada orang-orang yang belum percaya, agar mereka
mendengar injil dan menerima keselamatan.
Orang percaya yang disucikan hatinya, seperti halnya
juga Paulus, pasti akan memiliki hati Tuhan akan
jiwa-jiwa yang mendorongnya untuk memberitakan injil.
2. Memiliki Hati Untuk Memuridkan
“Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu…”
Matius 28:19-20a (TB2)
Kita tahu bahwa jiwa-jiwa yang dituai itu adalah
orang-orang yang berdosa yang hatinya berbalik kepada
Tuhan, mereka sudah dibenarkan oleh penebusan darah
Yesus, tetapi mereka belum hidup benar dan tidak tahu
bagaimana supaya mereka hidup benar, maka dari itu Tuhan
Yesus memerintahkan orang percaya bukan hanya untuk
memberitakan Injil, tetapi ada tujuan yang pasti yaitu
setiap orang percaya harus diajarkan dan dibimbing untuk
melakukan segala sesuatu yang Tuhan perintahkan sehingga
imannya terus bertumbuh dan perilakunya selaras dengan
firman Tuhan. Karena Jiwa yang diselamatkan itu seperti
bayi yang baru lahir yang terus memerlukan susu untuk
pertumbuhannya. (1Petrus 2:2)
Seperti yang terjadi pada waktu gereja mula-mula, ketika
tiga ribu jiwa bertobat dan dibaptis karena mendengar
khotbah Petrus, selanjutnya mereka dimuridkan dengan
bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam
persekutuan dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa (Kisah Para Rasul 2:41-42), sehingga
orang yang sudah dibenarkan sekarang hidupnya
benar-benar “benar” dan mengalami hidup yang
berkemenangan seperti yang ditulis di Matius 7:24-27.
Tuhan akan memberikan tuaian jiwa-jiwa kepada mereka
yang sudah menjadi murid dan memiliki hati untuk
memuridkan jiwa-jiwa.
3. Memiliki Hati yang Mau Taat Kepada Panggilan
“Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia
yang telah diperoleh tiap-tiap
orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia
Allah.”
1 Petrus 4:10
Ketika kita diselamatkan dan dimiliki Tuhan (1Korintus
6:18-20), kita sudah diberikan tugas pelayanan oleh
Tuhan (Roma 12:4,6a). Allah yang mengirim
pekerja-pekerja, sedangkan Kristus yang mempersiapkan
pelayan-pelayan Tuhan (Efesus 4:11), Dialah yang
menetapkan pekerjaan, menentukan persyaratannya, dan
memberikan panggilannya.
Tujuan dari pemberian karunia-karunia itu bukan untuk
kesenangan pribadi tetapi untuk membuat kita lebih
efektif dalam pelayanan. Bejana manusia adalah alat
untuk mencapai tujuan ilahi itu dimana potensi bertemu
dengan kebutuhan.
Alkitab menyatakan bahwa:
“Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia
menghadap orang-orang besar”
Amsal 18:16
Tetapi Allah tidak pernah melanggar kehendak manusia.
Mereka yang sudah disucikan hatinya yang akan meresponi
panggilan Tuhan dengan baik. Kita mengerti bahwa
panggilan tugas ini lebih berharga dari apapun yang bisa
kita dapatkan di dunia ini, bukan hanya hidup kekal
nanti di surga melainkan berkat, pemeliharaan,
perlindungan yang menjadi milik kita selama pengiringan
kita kepada Kristus di dunia ini. (Roma 8:28)
Tujuan Allah yang kekal yaitu supaya semua manusia
diselamatkan dan diubahkan menurut gambar dan rupa . (Matius
28:19; Roma 8:29)
Banyak orang percaya bersaksi tentang Kristus,
menyebarkan traktat dan mengundang jiwa-jiwa datang
kepada Tuhan. Tetapi sedikit yang berhasil memenangkan
jiwa, karena yang Tuhan kehendaki adalah belas kasihan
bukan persembahan. Seorang penuai bukan saja mesti
bersaksi tentang Kristus, tetapi juga harus memiliki
hati Kristus. Tuhan akan mengutus bukan hanya mereka
yang mau terlibat dalam penuaian saja tetapi mereka yang
memenuhi persyaratan-Nya. Hanya mereka yang sudah
disucikan hatinya yang akan diutus dan berhasil menuai
jiwa. Harvest Now! (JM).