MENYENANGKAN TUHAN
"“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik,
yang dipersiapkan Allah sebelumnya.
Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Efesus 2:10
Paulus mengatakan bahwa keselamatan hanya kita dapatkan
karena kasih karunia atau pemberian Allah saja dan bukan
karena hasil usaha manusia. Hasilnya sekarang, kita
adalah warga Kerajaan Sorga yang memiliki posisi
diselamatkan di dalam Yesus. Namun selama kita masih
hidup di dunia ini ada hal-hal yang Tuhan inginkan dari
kita sebagai anak-anak-Nya yang telah ditebus, dikasihi;
dan menjadi anggota keluarga Allah, yaitu melakukan
kehendak-Nya.
“Sebab kamu telah dibeli dan harganya lunas dibayar:
Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.”
1 Korintus 6:20
Ajaran hyper grace menyatakan bahwa setelah kita
menerima keselamatan, Tuhan melihat bahwa kita sempurna
dalam pandangan-Nya, Ia tidak melihat dosa di dalam diri
kita. Tidak ada lagi yang bisa kita lakukan untuk
menyenangkan Tuhan karena kita sudah sepenuhnya berkenan
dalam pandangan-Nya. Pandangan ini jelas salah! Bahkan
mereka berpendapat bila kita berusaha untuk menyenangkan
hati Tuhan, itu hanya akan membuang-buang waktu dan
emosi saja, sebab kita sudah sempurna di hadapan-Nya,
malah bisa menjadi legalistik (agamawi). Tentu saja
pandangan di atas tidak sesuai/menyimpang dari Alkitab.
Secara sederhana Alkitab Perjanjian Baru terdiri atas
dua tema dasar yaitu: “Bagaimana kita ditebus oleh
Allah?” dan “Bagaimana kita harus hidup sebagai umat
tebusan itu?”
Paulus menulis dalam Efesus 4:1,
“supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil
berpadanan dengan panggilan itu.”
‘Hidup berpadanan dengan panggilan’ dijelaskan lebih
lanjut dalam Kolose 1:9-10,
“Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada
berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya
kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar,
untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,
sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan
kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam
segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam
pengetahuan yang benar tentang Allah”.
Paulus ingin jemaat mengetahui bahwa yang menjadi
kehendak Tuhan yang sempurna itu adalah: hidup yang
memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan
bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.
Hidup kita yang senantiasa layak di hadapan Tuhan,
berkenan atau menyenangkan Tuhan dalam segala hal, bukan
legalistik (agamawi). Ini adalah respon kita terhadap
anugerah keselamatan yang diberikan Tuhan kepada kita.
Kita berusaha sungguh-sungguh untuk menyenangkan hati
Tuhan, itu sebenarnya bukan usaha untuk mendapat
keselamatan, tetapi justru karena sudah mendapatkan
keselamatan, dan memiliki sifat dasar yang baru:
“Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih
yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh
firman Allah, yang hidup dan yang kekal”
1 Petrus 1:23
Apa yang dimaksud dengan ‘memberi buah’ dalam pekerjaan
baik yang Tuhan mau? Dengan perumpamaan Orang Samaria
yang Murah Hati (Lukas 10:25-37), Tuhan Yesus mendorong
orang-orang untuk menunjukkan kasih dengan bertindak
menolong orang yang sedang membutuhkan,
“Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu,
adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan
penyamun itu?” Jawab orang itu: “Orang yang telah
menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus
kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”
Perumpamaan ini menekankan bahwa iman dan ketaatan
kepada Tuhan juga meliputi rasa belas kasihan bagi
mereka yang membutuhkan. Panggilan untuk mengasihi Allah
adalah panggilan untuk mengasihi sesama manusia juga.
Jika sebagai orang Kristen kita tidak peka terhadap
penderitaan sesama kita, sesungguhnya di dalam diri kita
tidak ada hidup kekal itu.
“Paham hyper grace yang mengatakan bahwa “Menyenangkan
Hati Tuhan” atau “Perkenanan Allah” adalah pengajaran
legalistik atau bukan kasih karunia adalah salah dan
sangat menyesatkan!
Kita semua pasti merindukan, suatu saat di akhir hidup
ini mendengar Tuhan berkata kepada kita:
“Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan
setia.... Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu!”
Ingat apa yang Tuhan Yesus katakan di Matius 25:41-46:
“...Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan,
bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau
sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau
dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia
akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah
seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak
melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk
ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke
dalam hidup yang kekal.” (JM)
Quote:
“Demikan juga halnya dengan iman:
Jika iman itu tidak disertai perbuatan,
maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”
Yakobus 2:17