KELAHIRAN BARU DALAM WAKTU TUHAN
Tuhan yang empunya waktu, Dia berada di luar waktu. Dia
ada dari kekal sampai kepada kekal. Namun demikian,
Tuhan bekerja di dalam waktu karena Dia Imanuel, bersama
dengan manusia yang hidup dibatasi oleh waktu.
Hidup manusia berada dalam waktu yang bergulir dalam
kehampaan - sebuah kesia-siaan seperti yang diamati oleh
Pengkotbah. Sang Empunya waktu harus berkarya dalam
waktu manusia agar kesia-siaan tersebut beralih kepada
kemuliaan.
Manusia harus melihat waktu Tuhan, waktu di mana Tuhan
menerobos dalam hidup manusia. Waktu yang seperti itu
hanya dapat dilihat dalam terang Firman.
Tuhan Menerobos Hidup Manusia Dalam Tiga Macam Waktu
1. Kairos
Kairos adalah waktu yang merupakan sebuah momen atau
event (kejadian di saat tertentu). Ini berbicara tentang
kualitas waktu. Pengkotbah menyatakan keberadaan waktu
(timing) untuk segala sesuatu di muka bumi ini. (Pkh
3:1-8)
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah
langit ada waktunya.” (Pkh 3:1)
Karya penyelamatan Tuhan atas umat-Nya berulang terjadi
dalam sebuah ungkapan "pada waktu itu", "at that time".
Hal ini menunjukkan bahwa Allah bekerja di muka bumi
dalam sebuah momen waktu. Adapun keberulangan yang
terjadi membuat karya-Nya sesuatu yang teruji dan dapat
dipercaya.
“Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan
berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan
dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan
menjadi mulia.” (Yes 11:10)
“Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan
berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar
hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih
kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang
kepadamu.” (Yes 60:5)
Karya keselamatan Tuhan berpuncak dengan kedatangan
Yesus ke dunia. Kedatangan ini membawa kairos yang unik,
yaitu waktu di mana Allah dan kerajaan-Nya begitu dekat
dengan manusia. Seluruh kairos dalam hidup manusia
setelah itu selalu mengacu kepada momen puncak ini.
“Kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah
dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Mark
1:15)
Karena itu, kelahiran baru yang Roh Kudus kerjakan dalam
diri manusia tentu adalah sebuah kairos yang terhubung
dengan kedatangan Yesus. Pengorbanan Yesus telah menebus
upah dosa dan kebenaran-Nya dikenakan atas manusia.
Pembenaran ini dilanjutkan dengan karya Roh Kudus yang
menghasilkan kelahiran baru.
Karena kelahiran baru adalah sebuah kairos, maka manusia
meresponinya dengan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.
Kita haruslah menyadari keberadaan momen kelahiran baru,
berada di dalam momen itu, dan mengalami apa yang Roh
Kudus kerjakan pada saat itu. Hendaklah kita tidak
menjadi seperti Nikodemus yang walaupun seorang pengajar,
namun tidak memahami kelahiran baru ketika ia berkata:
"Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah
tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan
dilahirkan lagi?" (Yoh 3:4)
Di Tahun Kelahiran yang baru ini, terjadilah kairos
untuk mengalami kelahiran baru dan melihat tanda-tanda
kelahiran baru yang semakin nyata.
2. Kronos
Kronos adalah waktu yang merupakan sebuah rentang atau
durasi. Ini berbicara tentang kuantitas waktu. Kembali
Alkitab menyatakan keutamaan Yesus dalam hubungannya
dengan waktu. Kronos sebelum Yesus datang ke dunia
dinyatakan sebagai berikut:
“Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka
sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di
mana-mana semua mereka harus bertobat.” (Kis 17:30)
Saat zaman kebodohan, atau waktu (kronos) di mana orang
tidak mengenal Tuhan, telah berlalu dengan kedatangan
Yesus ke dunia. Sekarang ini adalah kronos di mana Yesus
telah datang. Sebuah kronos yang harus ditandai dengan
pertobatan. Pertobatan ini sendiri adalah respon
terhadap karya keselamatan yang dinyatakan oleh kasih
karunia Kristus Yesus. Kasih Karunia ini telah ada
sebelum permulaan zaman, sebelum kronos dimulai.
“Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita
dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita,
melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya
sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam
Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.” (2 Tim 1:9)
Betapa luar biasanya karya Yesus yang memberikan makna
terhadap setiap perjalanan zaman (kronos). Kairos
kelahiran baru memberikan kepada kita rentang waktu (kronos)
tersisa untuk kita hidupi secara berbeda, di mana
“waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut
keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.” (1
Pet 4:2)
3. Aionios
Aionios adalah waktu yang berlangsung teramat sangat
panjang, tidak berakhir, dan kekal. Hanya di dalam
Yesuslah, aionios yang sejatinya hanya menjadi milik
Tuhan, sekarang menjadi milik manusia pula. Karena
itulah hidup di dalam Tuhan Yesus disebut sebagai hidup
kekal.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16)
Cleon L. Rogers Jr dalam “The New Linguistic and
Exegetical Key to the Greek New Testament” menuliskan:
“Hidup kekal adalah kehidupan di waktu yang akan datang
yang diperoleh lewat iman, tidak dapat dihancurkan, dan
sekarang dimiliki oleh orang percaya.” Hidup kekal ini
bukan hanya berbicara tentang masa yang akan datang. Ini
juga adalah hidup yang telah dimulai sekarang di dalam
Yesus.
Kelahiran yang baru sesungguhnya terkait dengan aionios,
waktu yang kekal itu. Kairos pertama kali lahir baru
adalah permulaan dari aionios. Di dalam kelahiran
barulah manusia melihat hidup yang kekal itu telah
berjalan sekarang. Kesadaran ini seharusnya secara
radikal mengubahkan pemahaman kita atas bagaimana
sekarang ini kita menjalani hidup. Terlihatnya
tanda-tanda kelahiran baru yang terjadi dalam hidup kita
menandakan keberadaan kita sekarang ini di dalam waktu
kekal yang sedang berjalan, aionios yang sedang
berdampingan dengan kronos. Betapa luar biasanya hidup
yang seperti ini!
Di “Tahun Kelahiran yang Baru” ini, mari kita berjuang
untuk terus mengalami tanda-tanda kelahiran baru, dengan
mata yang melihat kekekalan kepada Sang Kekal yang
“akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan
maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi
perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab
segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Why 21:4).
(HT)