KEHIDUPAN JEMAAT MULA-MULA
“Dan tiap-tiap hari TUHAN menambah
jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”
Kisah Para Rasul 2:47b
Salah satu pertanyaan yang sering didiskusikan di antara
para jemaat adalah bagaimana sebenarnya kehidupan
berjemaat itu dijalankan? Banyak yang berasumsi
bagaimana seharusnya Gereja melakukan sesuatu atau
bagaimana seharusnya jemaat saling berinteraksi. Ketika
asumsi ini tidak terwujud maka banyak yang kecewa pada
Gereja, pindah denominasi dan lain sebagainya.
Sebenarnya interaksi rohani dan sosial jemaat-lah yang
menentukan baik atau tidaknya suatu Gereja, karena
Gereja bukan hanya organisasi namun terlebih adalah
komunitas orang yang percaya kepada Kristus Yesus. Kita
harus melihat apa yang Firman TUHAN katakan dan
kehendaki dari komunitas anak-anak-Nya.
Kisah Para Rasul 2:37-47 memberikan suatu pembelajaran
yang baik mengenai bagaimana gaya hidup komunitas orang
percaya, yaitu jemaat, yang dikehendaki dan disukai oleh
TUHAN:
1. Mereka Bertobat, Memberi Diri Dibaptis dan Dipenuhi
Roh Kudus (Kis 2:41)
Kelahiran dan keberadaan Gereja tidak dapat dipisahkan
dari pencurahan Roh Kudus. Alkitab mencatat dengan jelas
hal ini. Kisah Para Rasul 2 mencatat terjadinya
pencurahan Roh Kudus, dengan tanda awal berbahasa Roh (Kis
2:1-4). Akibat dari pencurahan ini, para Rasul
memberitakan injil Kristus dengan lantang dan para
pendengarnya bukan hanya terkagum dengan pemberitaan
tersebut tetapi juga terheran dengan kenyataan adanya
bahasa Roh. (Kis 2:5-36)
Salah satu maksud pencurahan Roh Kudus dan bahasa Roh
adalah memampukan pengikut Kristus menyebarkan injil ke
seluruh bangsa-bangsa. (Kis 1:8)
Ketika para pendengar bertanya apa yang harus mereka
lakukan, Rasul Petrus menegaskan bahwa mereka harus
bertobat, memberi diri dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk menerima pengampunan dosa dan menerima Roh Kudus.
(Kis 2:38)
Ketiga hal tersebutlah yang dilakukan para pendengar dan
lahirlah Gereja mula-mula di Kis 2:41 (“Orang-orang yang
menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada
hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu
jiwa”).
Di sini kita belajar bahwa gaya hidup jemaat adalah
bahwa mereka hidup di dalam pertobatan dan menerima
Kristus sebagai TUHAN dan Juruselamat secara pribadi,
jika berdosa memohon pengampunan Kristus, dan hidup
dipenuhi Roh Kudus. Perlu diingat adalah jemaat
mengalami baptisan Roh Kudus. TUHAN Yesus sendiri dalam
Kis 1:5 (“Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi
tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus”)
menegaskan bahwa jemaat harus mengalami baptisan Roh
Kudus. Itulah yang dilakukan para Rasul kepada jemaat
mula-mula; bukan hanya baptisan selam, tetapi juga
baptisan Roh Kudus dengan tanda awal berbahasa Roh.
Sudahkah Saudara bertobat, menerima Yesus Kristus
sebagai TUHAN dan Juruselamat Saudara secara pribadi dan
sudahkah menerima baptisan Roh Kudus dengan tanda awal
berbahasa Roh? Jika belum, hubungi sekarang para Hamba
TUHAN yang ada di Gereja agar Saudara dilayani akan hal
ini.
2. Mereka Bertekun Di Dalam Pengajaran (Kis 2:42,46)
Jemaat mula-mula menyadari bahwa pertobatan dan menerima
Yesus Kristus sebagai TUHAN dan Juruselamat adalah
langkah awal perjalanan rohani. Jemaat menyadari bahwa
mereka memerlukan kebenaran Firman TUHAN untuk dapat
bertumbuh dewasa secara rohani menjadi serupa dengan
gambaran Kristus dan agar tahu apa yang harus dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari.
Rasul Paulus mengingatkan dalam 2 Timotius 3:16-17 bahwa
pengajaran yang Alkitabiah-lah yang bermanfaat untuk:
mengajar agar kita semakin cerdas, menyatakan kesalahan
agar kita mau bertobat, memperbaiki kelakuan agar hidup
kita semakin baik, mendidik dalam kebenaran agar kita
mencerminkan sang kebenaran itu sendiri yaitu Kristus
dan supaya dengan demikian perbuatan baik kita menjadi
jelas dan sesuai dengan apa yang TUHAN kehendaki.
Bertekun dalam mempelajari dan melakukan Firman TUHAN
inilah yang dilakukan oleh jemaat --bahkan Kisah 2
mencatatnya hingga dua kali yang artinya selalu mereka
lakukan-- sehingga kehidupan dan kesaksian mereka
menjadi demikian powerfull di hadapan semua orang. (Kis
2:43)
Sudahkah Saudara bertekun dalam mempelajari dan
melakukan Firman TUHAN setiap hari? Sudahkah Saudara
membaca Alkitab setiap hari? Jika ingin dibantu agar
suka membaca Firman TUHAN setiap hari, hubungi para
pelayan jemaat dan bergabunglah dalam program baca
Alkitab “HEBAT”.
3. Mereka Suka Beribadah, Berdoa, Memuji dan Menyembah
TUHAN (Kis 2:42,46-47)
Jemaat mula-mula sangat suka berkumpul bersama untuk
beribadah dan berdoa-memuji-menyembah TUHAN secara
konsisten. Alkitab menggunakan kata-kata “selalu”, “bertekun”,
“tiap-tiap hari” dan “bergilir” untuk menjelaskan gaya
hidup ini. Jemaat melakukannya bukan karena hal itu
wajar dalam kehidupan sebagai anak-anak TUHAN, tetapi
juga karena ada sukacita dan roh yang selalu menyala
dalam diri mereka oleh Roh Kudus. Apa akibat dari gaya
hidup ini? Kis 2:47 mencatat jelas hasilnya: penuaian!
Jiwa-jiwa baru ditambahkan TUHAN kepada bilangan
orang-orang percaya. Haleluya!
GBI Jl. Jend. Gatot Subroto pun menyadari pentingnya
gaya hidup ini, sehingga menjadikan gaya hidup sebagai
“DNA” gereja ini. Gembala Sidang kita, Pdt. DR. Ir. Niko
Njotorahardjo, berkali-kali menekankan penting hal ini
dan memang terbukti bahwa jiwa-jiwa baru TUHAN Yesus
senantiasa tambahkan kepada keluarga besar kita sampai
hari ini. Amin!
Teraturkah Saudara dalam beribadah,
berdoa-memuji-menyembah TUHAN hari-hari ini secara
bersama-sama? Mari, mulailah beribadah secara teratur
dan jika Saudara ingin lebih lagi mengembangkan gaya
hidup ini, bergabunglah dalam COOL.
4.Mereka Saling Melayani (Kis 2:44-46)
Jemaat mula-mula menyadari bahwa sejak menjadi pengikut
Kristus, mereka menjadi Saudara satu-sama-lain. Sangat
indah tercatat dalam Kis 2:44 bahwa semua yang telah
menjadi orang percaya menjadi satu, atau dengan kata
lain unity! Apa yang mereka miliki adalah untuk
kepentingan bersama, sehingga jika ada yang memerlukan
sesuatu akan segera dibantu. Bukankah ini adalah hal
yang luar biasa? Gereja dimulai dengan pencurahan Roh
Kudus dan ketika jemaat penuh Roh Kudus mereka tidak
lagi melihat kepada kepentingan pribadi melainkan
berusaha untuk memenuhi keperluan orang lain.
Di sini kita melihat bahwa hidup dipenuhi Roh Kudus itu
penting. Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh kepada
kita bukan untuk kebaikan diri sendiri, namun agar kita
menjadi berkat bagi banyak orang. Roh Kudus-lah yang
mengubah pandangan dari melihat diri sendiri menjadi
peduli kepada orang lain. Ketika kita dipenuhi Roh Kudus
dan bergerak melayani dengan karunia-karunia Roh maka
kita menjadi berkat bagi banyak orang, memenangkan
jiwa-jiwa dan nama TUHAN ditinggikan. Pelayanan yang
sejati, termasuk memberitakan kasih Kristus, hanya bisa
dilakukan jika kita hidup di dalam oleh oleh tuntunan
Roh Kudus. Haleluya!
Apakah Saudara ingin lebih lanjut mengetahui tentang
karunia-karunia Roh dan dipersiapkan untuk dapat
melayani TUHAN dan orang banyak lebih lagi? Jika ya,
daftarkanlah diri Saudara dalam kelas KOM (Kehidupan
Orientasi Melayani) yang ada.
Kesimpulan
Kehidupan berjemaat yang powerfull dan disukai oleh
TUHAN Yesus adalah kehidupan yang dilakukan oleh
orang-orang yang percaya
kepada-Nya dan di dalam kepenuhan Roh Kudus. Karena itu
jadilah orang percaya yang senantiasa hidup di dalam
tuntunan dan kepenuhan Roh Kudus, dalam nama Yesus
Kristus. Amin! (CS)