Shalom..., Selamat Datang di GBI MALL TAMAN ANGGREK - GBI SEASON CITY

Renungan

HAKIKAT ‘LAHIR BARU’

Hari-hari ini Gereja menghadapi banyak goncangan dan salah satunya adalah goncangan pengajaran. Tantangan yang dihadapi oleh para Gembala dan Pengkhotbah dewasa ini adalah fakta begitu banyaknya pengajaran yang tidak Alkitabiah ataupun tidak kuat secara doktrin yang diterima dan dengan mudah dapat diakses oleh Jemaat Gereja. Beberapa dari pengajaran-pengajaran menyimpang ini ada yang “baru” ada juga yang sebenarnya bentuk lain dari penyimpangan-penyimpangan yang pernah muncul dalam sejarah kekristenan di dunia.

Yang paling trend saat ini adalah “Hyper Grace” yaitu secara singkat dapat diartikan sebagai pengajaran yang begitu menekankan kasih karunia TUHAN sehingga menyampingkan pengajaran-pengajaran sehat kristiani lainnya seperti penyesalan dan pengampunan akan dosa, peran ROH KUDUS, keabsahan dari seluruh isi Alkitab (Perjanjian Lama dan Baru) dan lain-lainnya. Sekalipun kelompok Hyper Grace menggunakan istilah-istilah yang baku dan umum digunakan dalam dunia kekristenan seperti Lahir Baru, Perjamuan Kudus, Pengampunan akan dosa, Doa, Profetik dan lain sebagainya, namun dalam penjabaran yang menyimpang.

Definisi “Lahir Baru” bagi kelompok Hyper Grace adalah sesuatu yang perlu dicermati oleh karena ada kebenaran di dalamnya, tetapi kekurangannya dapat menjadikan pemahaman definisi ini salah fatal. Seperti penggunakan Yohanes 3:16 (“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”) Kelompok Hyper Grace menyatakan bahwa Lahir Baru adalah kelahiran secara rohani dari seseorang yang bertobat yaitu dari tidak percaya menjadi percaya kepada Kristus; lebih merujuk kepada pentingnya perubahan dari ‘tidak percaya’ menjadi ‘percaya’ daripada kesadaran diri sebagai manusia berdosa yang membutuhkan Kristus sebagai Juruselamat dan percaya kepada-Nya sebagai TUHAN. Argumentasi mereka, Yohanes 3:16 hanya menekankan ‘percaya’ dan seluruh dunia sudah diampuni secara otomatis melalui Kristus. Definisi Lahir Baru menurut kelompok Hyper Grace ini memiliki beberapa pengertian yang benar tetapi juga ada kekurangan yang dapat berakibat fatal. Untuk mengetahuinya, mari kita pelajari mengenai “Lahir Baru” dari Alkitab.
Ayat yang umum digunakan sebagai pembelajaran mengenai “Lahir Baru” adalah dalam Yohanes 3:1-21. Percakapan Yesus dengan Nikodemus waktu itu menjadi penting karena Yesus mengeluarkan suatu pernyataan tegas bahwa jika seseorang tidak dilahirkan kembali maka ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah (ayat 3). Dalam ayat-ayat selanjutnya kita dapatkan bahwa yang dimaksud oleh Yesus bukanlah kelahiran secara fisik melalui rahim seorang ibu, tetapi kelahiran secara rohani. Dengan kata lain, kelahiran kembali atau kelahiran baru yang seseorang harusnya alami adalah perkara kelahiran dari ROH. Kelahiran Baru adalah tindakan TUHAN sendiri untuk memberi kepada kita hidup kekal (2 Korintus 5:17, Titus 3:5, 1 Petrus 1:3). Semua itu kita terima dengan percaya penuh, yaitu dengan iman. Itu sepenuhnya adalah anugrah dari TUHAN dan bukan karena usaha kita (Efesus 2:8-9).

Mengapa kita perlu “Lahir Baru”? Karena dosa yang kita lakukan memisahkan kita dari Kerajaan Allah. Efesus 2:1 berkata, “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.” Jelas bahwa kita seharusnya mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita. Ini dipertegas lebih gamblang dalam Roma 3:23 yang berkata, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” dan upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Dosa adalah penghalang besar bagi seseorang untuk dapat masuk Kerajaan Sorga. Puji TUHAN, oleh karena kasih karunia-Nya, Ia memberikan keselamatan kepada kita (Roma 3:24-26).

Bagaimana Cara Kita Menerima Anugrah Keselamatan Tersebut?
1. Menyadari bahwa kita adalah manusia yang berdosa, yang tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan perlu mencari TUHAN. ROH KUDUS-lah yang sebenarnya menyadarkan kita akan hal ini dan memungkinkan kita untuk mencari diri-Nya yang telah Ia nyatakan dalam Kristus Yesus (2 Petrus 1:3-4, Efesus 4:23-24, 1 Korintus 2:14-15).
2. Bagian manusia adalah meresponinya dengan cara:
a. Bertobat dari dosa-dosa di hadapan TUHAN (Matius 3:2, 4:7, Kisah 3:19, 2 Korintus 7:10).
b. Menaruh iman dan pengharapan dan keselamatan hanya kepada Kristus Yesus (Yohanes 1:12, Roma 10:9-10) dan menerima anugrah keselamatan itu --Lahir Baru-- juga dengan iman. Karya Kristus di kayu salib yang membebaskan kita dari hukuman dosa.
c. Menjalani hidup sesuai dengan buah pertobatan (Kisah 26:20), hidup dipenuhi dan dituntun oleh ROH KUDUS (Roma 8:2-14, Efesus 5:18), miliki hubungan yang intim dengan TUHAN dan menuruti Firman-Nya (Yohanes 15:10, 17:17), hidup dalam hubungan yang erat dengan sesama anak TUHAN (Efesus 4:15-16), senang berdoa (Kolose 4:2), ada dalam Hadirat TUHAN (Matius 6:25-34), hidup dalam kebenaran dan membenci kefasikan (Ibrani 1:9), mematikan perbuatan-perbuatan dosa (Roma 6) dan tunduk pada pendisiplinan Allah (Ibrani 12:5-11). Ini semua mendatangkan berkat, yaitu Pendewasaan Rohani/Pengudusan kita.

Lahir dari sebuah keluarga Kristen tidak menjadikan seseorang “Lahir Baru.” Berada di dalam Gereja tidak serta-merta menjadikan seseorang “Lahir Baru.” Seseorang dikatakan menerima keselamatan (“Lahir Baru”) saat dia mengaku berdosa dan mohon ampun akan dosa kepada TUHAN Yesus, menerima Dia sebagai Juruselamat yang menebus dosa-dosa kita --bahwa Ia telah mati bagi kita dan bangkit mengalahkan maut-- serta mengakui bahwa Dia-lah satu-satunya TUHAN dan Juruselamat dalam kehidupan kita. Kita lakukan ini dan kita terima pengampunan dosa, anugrah keselamatan ini dengan iman.

“Lahir Baru” memiliki titik-titik penting di dalamnya yang tidak boleh dilewatkan atau dikesampingkan. Kesalahan fatal pengajaran Hyper Grace adalah mengajarkan bahwa proses seseorang menjadi “Lahir Baru” tidak membutuhkan pertobatan dari dosa-dosa. Pertobatan dalam pemahaman Hyper Grace hanyalah masalah pembaharuan pikiran dan bukan berbalik kepada Allah dan berpaling dari dosa. Memang, pembaharuan pikiran adalah penting dalam pertobatan yang mengarah kepada Lahir Baru, namun jangan menyampingkan pentingnya pertobatan. Jika seseorang dikatakan “Lahir Baru” tanpa ada perlunya pertobatan, dengan kata lain pemahaman ini mengizinkan seseorang tetap dalam dosanya selama yang penting ia tetap percaya kepada Kristus Yesus sebagai TUHAN. Ini jelas fatal, oleh karena justru dosalah yang memisahkan kita dari Kerajaan-Nya sehingga harus diselesaikan. Karena dosa manusia-lah maka Yesus harus mati menderita di atas kayu salib. Melalui kebangkitan-Nya, Yesus mengalahkan maut; yang adalah upah dosa. Karya Kristus di salib inilah Kasih Karunia Allah kepada kita.

Kasih Karunia TUHAN adalah hal yang luar biasa. Kita hidup sampai hari ini, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kekristenan kita tidak akan pernah lepas dari apa yang disebut sebagai Kasih Karunia. Kasih Karunia-lah yang membuka mata hati kita sehingga kita sadar kalau bukan karena TUHAN, maka kita tidak ada apa-apanya dan kita tidak ada hari ini. Oleh karena Kasih Karunia TUHAN-lah kita menyadari betapa rusaknya diri kita dan kita membutuhkan Kristus sebagai Juruselamat pribadi dan TUHAN kita.

Pemahaman yang benar akan Kasih Karunia TUHAN dan bagaimana kita meresponinya dengan benar pastilah membawa berkat yang luar biasa dan memerdekakan kita dari belenggu dosa. Amin. (CS)

 

BACK..