DOSA YANG MENDATANGKAN MAUT DAN DOSA YANG TIDAK MENDATANGKAN MAUT
“… sebab musim menuai sudah tiba.” Markus 4:29
Penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum
Tuhan Yesus datang sudah terjadi. Api Roh Kudus yang
dahsyat dari Pentakosta Ketiga sedang turun.
Pada bulan Juli 2022 yang lalu, ketika berada di acara
Pentecost Again Celebration di Azusa Street Prayer
Tower, saya berkhotbah tentang lahirnya Pentakosta
Ketiga, karena Pentecost Again ini adalah Pentakosta
Ketiga. Di situ saya menerangkan bahwa bukan saya yang
menciptakan Pentakosta Ketiga, melainkan saya yang
menyimpulkan atau menyusun kepingan-kepingan atau puzzle
pewahyuan yang telah Tuhan singkapkan kepada banyak
hamba Tuhan. Bagian saya, Tuhan memberitahu akan
terjadinya pencurahan Roh Kudus yang dahsyat di zaman
ini, yang namanya adalah Pentakosta Ketiga.
Pada awal tahun 2009 Tuhan berbicara kepada saya dengan
sangat serius dari Wahyu 3:11a,
“Aku datang segera. Aku datang segera.”
Saya gemetar dan bertanya kepada Tuhan apa yang akan
Tuhan lakukan dan apa yang harus saya kerjakan. Sekitar
6 bulan kemudian baru Tuhan menjawab pertanyaan saya:
“Aku akan mencurahkan roh-Ku. Aku akan mencurahkan roh-Ku."
Pada saat Tuhan mencurahkan roh-Nya, maka akan terjadi
seperti yang tertulis dalam Yoel 2:28-32.
PENTAKOSTA KETIGA
Tahun 2013 Tuhan memberikan nama tentang pencurahan Roh
Kudus ini sebagai Pentakosta Ketiga. Pada tahun 2013
dalam Empowered21 Asia di SICC, pesan tentang Pentakosta
Ketiga ini untuk pertama kalinya dikumandangkan. Saya
bertanya kepada Tuhan, “Tuhan berikan kepada saya
pengertian tentang Pentakosta Ketiga ini.”
Kemudian Tuhan memberikan lima pengertian tentang apa
yang dimaksudkan dengan Pentakosta Ketiga. Kelima
pengertian itu tidak semuanya diberikan kepada saya,
tetapi sebagian diberikan kepada hamba-hamba Tuhan yang
lain. Dan saya diberi tugas untuk menyusun
kepingan-kepingan atau puzzle dari nubuatan-nubuatan
yang diberikan kepada hamba-hamba Tuhan tadi. Dan ketika
digabungkan, munculah lima pengertian tentang Pentakosta
Ketiga itu.
Lima pengertian tentang Pentakosta Ketiga, adalah
sebagai berikut:
1. Pentakosta Ketiga adalah Pencurahan Roh Kudus yang
dahsyat di zaman ini melebihi yang terjadi di Azusa
Street.
Poin ini berasal dari William Seymour, orang yang
dipakai Tuhan dalam Pentakosta Kedua di Azusa Street
pada tahun 1906.
2. Pentakosta Ketiga akan mengakibatkan penuaian jiwa
yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus
datang kembali.
Poin ini juga dari William Seymour.
3. Pentakosta Ketiga akan membangkitkan Generasi Yeremia
yaitu anak-anak muda yang dipenuhi dengan Roh Kudus,
cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi
terhadap dosa, dan akan bergerak untuk memenangkan jiwa.
Poin ini berasal dari Russel Evans dari Gereja
Planetshakers, Melbourne.
4. Pentakosta Ketiga lahir di Indonesia dan bergerak ke
bangsa-bangsa. Gerakan ini dari Timur ke Barat dan akan
kembali ke Yerusalem.
Poin ini berasal dari Cindy Jacobs.
5. Pentakosta Ketiga akan memberi kuasa untuk
menyelesaikan Amanat Agung dan setelah itu Tuhan Yesus
datang kembali.
Poin ini berasal dari Tim Hill, Ketua Umum Church of
God, Amerika Serikat.
Nyanyi:
Api Pentakosta menyala
Api Pentakosta menyala
Api, api, api, api, api
Api Pentakosta Ketiga
Api Pentakosta menyala
Api Pentakosta menyala
Api, api, api, api, api
Api Pentakosta Ketiga
Coda
Api Pentakosta Ketiga
Api Pentakosta Ketiga
TAHUN 5783 PEY GIMEL
Dari tanggal 26 September 2022 sampai dengan 15
September tahun 2023, menurut kalender Ibrani kita
sedang memasuki tahun 5783 atau yang disebut ‘Pey Gimel’.
Memasuki tahun 5783 ini, kita akan melihat kasih karunia
yang luar biasa yang akan dicurahkan kepada mereka yang
sungguh-sungguh mencari Tuhan. Namun bersamaan dengan
itu akan ada pembersihan di rumah Tuhan dan penghakiman
terhadap dunia ini.
Tuhan akan mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi.
Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan
dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang
tidak akan diketahui. Karena itu apa yang kita katakan
dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang
kita bisikan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan
dari atas atap rumah.
Bukan rahasia lagi bahwa hari-hari ini gereja Tuhan
sedang dibersihkan dalam dosa keuangan dan dosa moral
oleh Tuhan. Banyak hamba-hamba Tuhan yang jatuh. Hal ini
harus diartikan bahwa peristiwa ini baru diungkapkan
oleh Tuhan sekarang ini, sedangkan prosesnya sebenarnya
sudah lama.
Nyanyi:
Jiwaku merindukan-Mu
Ya Allah yang hidup
Jiwaku haus kepada-Mu
Ya Allah yang hidup
Ku bersyukur kepada-Mu
Sumber pengharapanku
Penolongku dan Allahku
Tiada yang seperti-Mu
Coda
Tiada yang seperti-Mu
Tiada yang seperti-Mu
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya banyak kejatuhan
dari hamba-hamba Tuhan hari-hari ini, bisa diuraikan
sebagai berikut:
Pengkhotbah 10:1 berkata,
“Lalat yang mati menyebabkan urapan dari pembuat urapan
berbau busuk; demikian juga sedikit kebodohan lebih
berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan.”
Pengertiannya adalah; sama seperti lalat mati yang
membusuk akan merusak sejumlah minyak wangi, demikian
pula sedikit kebodohan dapat meniadakan dampak dari
hikmat yang besar. Rencana yang bijaksana dapat dibuat,
tetapi seorang yang membuat sedikit kebodohan dapat
merusak seluruhnya. Rencana dalam mengikut dan melayani
Tuhan yang dilakukan dengan baik, tetapi karena membuat
sedikit kebodohan, akhirnya membuat hancur secara
keseluruhan. Artinya tidak sampai kepada garis akhir.
Tidak finishing well.
Yang dimaksudkan 'sedikit kebodohan' di sini, bisa
diartikan bukan melakukan sesuatu pelanggaran yang besar,
tetapi pada mulanya MENGABAIKAN hubungan mereka dengan
Tuhan. Sedikit demi sedikit pengabaian itu akan merampas
kasih, keintiman, kebijaksanaan dan tekad yang semula
mereka miliki, sehingga membuat mereka tidak lagi setia
kepada Tuhan. Dan tiba-tiba kehancuran datang. Harap
digaris bawahi; jangan sampai mengabaikan hubungan
dengan Tuhan!
Pengabaian apa saja yang biasanya dilakukan dalam
hubungan dengan Tuhan?
1. Doa
Sejak dulu banyak orang yang mengukur kemajuan
kerohanian kita dengan rutinitas waktu doa setiap hari.
Tetapi hal itu tidak mengubah karakter kita. Kita bisa
ber ‘saat teduh’, tetapi tanpa keintiman dengan Tuhan.
2. Kesibukan
Iblis kalau tidak bisa membuat kita menjadi jahat, maka
dia akan membuat kita menjadi sibuk, semakin sibuk.
Ada hamba Tuhan yang berkata bahwa kesibukan
menghancurkan hubungan kita dengan Tuhan.
3. Lebih Senang Melayani Pekerjaan Tuhan daripada
Hadirat Tuhan
Kalau kita lebih merasa senang pada waktu kita melayani
pekerjaan Tuhan daripada waktu kita berada dalam
hadirat-Nya, sebenarnya kita sedang melakukan suatu
kompromi, meskipun kelihatannya kualitas kerohanian kita
hebat.
Dan seiring dengan waktu, kepura-puraan akan mengikat
kita dan tiba-tiba kehancuran datang.
4. Melayani dengan Rutinitas
Melayani pekerjaan Tuhan, kalau sudah menjadi rutinitas
tanpa ada sukacita, roh yang menyala-nyala, itu tanda
bahwa kita sudah tidak berada dalam track yang benar.
Itu artinya kita sudah tidak mengalami kasih yang semula.
Kalau kita melihat pelayan jemaat di Efesus, sebenarnya
bagus sekali. Dikatakan bahwa mereka:
• Rajin
• Tekun
• Tidak dapat menerima pelayan yang pura-pura
• Sabar dan mau menderita karena nama Yesus
• Tidak mengenal lelah
• Membenci perbuatan pengikut Nikolaus yang juga Tuhan
benci.
Pengikut Nikolaus ini mengikuti pengajaran yang berkata
bahwa percabulan tidak mempengaruhi keselamatan di dalam
Kristus. Hal ini bertentangan dengan kebenaran firman
Tuhan.
Meskipun pelayanan mereka bagus, tetapi Tuhan berkata
kepada mereka:
“Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan
kasihmu yang semula.”
Mungkin ada di antara kita yang seperti jemaat di Efesus,
yang melayani Tuhan dengan bagus, tetapi tanpa kasih
yang semula. Tuhan berkata:
“Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!
Bertobatlah dan lakukan lagi apa yang semula engkau
lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu
dan akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau
engkau tidak bertobat.”
Ingat Saudara, bagaimanapun bagusnya kita melayani
pekerjaan Tuhan, tetapi kalau tidak didasarkan pada
kasih yang semula, maka Tuhan akan berkata bahwa itu
adalah kejatuhan yang dalam! Bertobat! Bertobat!
Bertobat!
Nyanyi:
Jesus, Lord Jesus
Lord Jesus, You’re my first love
How I love You, oh how I love You
Jesus, Lord Jesus
Lord Jesus, You’re my first love
How I love You, oh how I love You, Lord
1 Yohanes 5:16-17 berkata,
“Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa,
yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia
berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup
kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak
mendatangkan maut.
Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak
kukatakan, bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah
dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.”
Dosa yang tidak mendatangkan maut itu adalah dosa yang
diakui. Sedangkan dosa yang mendatangkan maut adalah
dosa yang tidak diakui. Dosa yang tidak mau diakui di
hadapan Tuhan akan mengeraskan hati kita. Hati yang
keras lama-kelamaan tidak akan peka terhadap suara Roh
Kudus dan itu ujungnya adalah maut. Tetapi kalau kita
mau bertobat dan mengakui dosa kita; meskipun itu sangat
berat dan sangat memalukan, maka itu tidak akan
mendatangkan maut. Sebagai contoh dalam Akitab adalah
Daud.
Kisah Para Rasul 13:22b, berkata,
“Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat
Daud bin Isai,
seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan
segala kehendak-Ku.”
Dimata Tuhan, Daud adalah seorang yang berkenan di
hati-Nya karena melakukan segala kehendak-Nya. Mungkin
ada di antara kita yang bertanya-tanya: “Kok bisa ya…
padahal Daud pernah melakukan dosa yang besar dalam
peristiwa dengan Batsyeba.” Alkitab katakan setelah
hubungan haram antara Daud dengan Batsyeba, yang membuat
Batsyeba mengandung, Daud memutar otaknya bagaimana
caranya agar hubungan ini tidak mencuat keluar. Apakah
yang dilakukan oleh Daud? Dia memaksa dengan cara yang
halus, agar Uria suami Batsyeba yang sedang berperang,
pulang dan tidur dengan istrinya. Tetapi Uria tidak mau.
Akhirnya supaya hubungan ini kelihatan halal, maka Uria
harus mati, agar Daud bisa mengawini Batsyeba secara sah,
bukan karena hubungan yang haram.
Wow! Rencana Daud ini luar biasa. Kita juga mungkin
heran Daud yang hatinya dekat dengan Tuhan bisa berbuat
bodoh. Sepertinya Tuhan tidak tahu tentang rencana ini.
Kemudian Tuhan menyuruh nabi Natan untuk menegur Daud.
Di sinilah kita melihat respon Daud ketika ditegor
tentang dosa yang disembunyikan itu. Daud langsung
mengakui dosa yang diperbuatnya tanpa berbelat belit.
Dia minta ampun kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Dan
Daud tidak menyembunyikan dosa yang memalukan untuk
supaya tidak diketahui orang.
Justru kalau kita lihat dalam Mazmur 51 yang merupakan
doa pengakuan dosa Daud ketika nabi Natan datang
kepadanya setelah menghampiri Batsyeba. Dengan
terang-terangan Daud mengakui di ayat 6:
“Terhadap Engkau sajalah aku telah berbuat dosa dan
melakukan apa yang Kau anggap jahat,…”
Daud tidak ragu-ragu mengumumkan bahwa dia adalah
seorang pembunuh. Dalam ayat 16 dia berkata,
“Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah
keselamatanku,...”
Sepengetahuan saya, tidak banyak orang yang seperti Daud.
Banyak orang yang begitu ditegor dosanya, dia berbelat
belit, apalagi kalau orang itu mempunyai posisi yang
tinggi. Dia lebih mudah untuk berbelat belit. Dia tidak
mengakui dosanya. Ingat, kalau kita melakukan seperti
itu, Alkitab tadi katakan itu dosa yang mendatangkan
maut. Tetapi kalau kita mengakui dosa kita meskipun itu
dosa yang besar dan memalukan, justru dimata Tuhan, itu
merupakan dosa yang tidak mendatangkan maut. Tidak heran
kalau kita melihat kehidupan Daud, dia disebut orang
yang berkenan di hati Tuhan karena dia melakukan segala
kehendak Tuhan; dan yang lebih hebat lagi Alkitab
katakan Yesus disebut Anak Daud.
Saya akan ingatkan kepada Saudara: Jangan menyembunyikan
dosa. Sebab itu akan diungkapkan oleh Tuhan dengan cara
yang tidak bisa kita mengerti. Dan yang lebih penting
lagi, kalau kita mengaku dengan jujur di hadapan Tuhan
meskipun dosa itu sangat memalukan, dosa itu tidak akan
mendatangkan maut. Dan Tuhan berkata dosa seperti itu
yang didoakan.
Seperti yang dikatakan dalam 1 Yohanes 5:16-17 tadi,
“Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa,
yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia
berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup
kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak
mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut:
tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.”
Nyanyi:
Sucikan dan kuduskan hati ini
Untuk layak menghadap hadirat-Mu
Tubuh, jiwa, rohku, kus'rahkan pada-Mu
Ku menyembah-Mu
Tinggikan nama-Mu, ya Tuhan
Mulialah nama-Mu, ya Tuhan
Tiada lain seperti Engkau, ya Allahku
Besar kuasa-Mu
_________________
Khotbah Bapak Pdt. DR. IR. Niko Njotorahardjo
Ibadah Minggu Online – 16 Oktober 2022