Segala
puji syukur kepada Tuhan Yesus, di " TAHUN KEMENANGAN, saya percaya ini bukan hanya sekedar tema, tapi kita semua pasti
akan mengalaminya.
II Korintus 2:14, berkata: “Tetapi syukur bagi Allah, yang
dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya.
Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan
Dia di mana-mana. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum
dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di
antara mereka yang binasa..”
Karena Tuhan berkenan, maka Ia akan menjawab kita, apa yang dianggap mustahil, karena Tuhan berkenan, pasti jadi bagi kita semua. Untuk mengalami perkenanan Tuhan, syaratnya kita semua mesti berkenan dihadapan Tuhan. Contoh pribadi yang berkenan dihadapan Tuhan adalah Tuhan Yesus sendiri, ketika Tuhan Yesus dibaptis ada suara dari sorga yang mengatakan,
APAKAH PENCURAHAN ROH KUDUS HANYA SEKALI SAJA?
Percakapan mengenai pencurahan Roh
Kudus telah menjadi salah satu topik yang tidak ada
habisnya untuk dibahas, dan salah satu pokok diskusi
yang muncul adalah mengapa ada istilah Pentakosta Ketiga?
Bukankah peristiwa Pentakosta merupakan sebuah peristiwa
final, unik dan spesifik yang tidak mungkin terulang
kembali, sebab peristiwa itu hanya terjadi satu kali
saja? Mari kita telusuri apa yang Alkitab katakan
mengenai hal tersebut.
Perspektif Aliran Pentakosta terhadap Pencurahan Roh
Kudus dalam Kitab Kisah Para Rasul Sebelum kita masuk
dalam pembahasan yang lebih terperinci dan mendalam,
kita perlu memahami perspektif aliran Pentakosta dalam
membaca kitab Kisah Para Rasul. Hal ini sangat penting,
sebab dalam memahami pandangan teologis aliran
Pentakosta dengan menggunakan bingkai teologi atau
“kacamata” aliran non-Pentakosta, tentu dapat membuat
kita melihatnya secara samar, buram dan tidak mendapat
gambaran yang utuh dan jelas. Demikian juga sebaliknya.